Cacing
tanah bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat
pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yang sangat menakjubkan bagi
kehidupan dan kesejahteraan manusia. Dan untuk membudidayakannya paling cocok
dengan Teknologi EM4. Pada prinsipnya, tanah sebagai media hidup cacing
harus mengandung bahan organik dalam jumlah yang besar dan bahan organik yang
paling bagus adalah bokashi kotaku yang diproses secara fermentasi dengan
teknologi EM4. Cacing tanah menyukai bahan-bahan organik karena lebih mudah
dicerna oleh tubuhnya.’’Satu lagi contoh budidaya cacing tanah dengan bokashi
kotaku di Waribang Bali ini. Mereka-mereka yang belajar pertanian organik bisa
melihat langsung budidaya cacing yang memiliki peluang pasar yang cukup
besar,’’demikian dikatakan Ir. Nyoman Darma sebagai instruktur Institut
Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA).
Menurut Nyoman, dalam bidang pertanian, cacing
menghancurkan bahan organik sehingga memperbaiki aerasi dan struktur tanah.
Akibatnya lahan menjadi subur dan penyerapan nutrisi oleh tanaman menjadi baik.
Keberadaan cacing tanah akan meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan
tanaman.
Untuk pertumbuhan yang baik, cacing tanah memerlukan tanah yang
sedikit asam sampai netral atau ph sekitar 6-7,2. Dengan kondisi ini, bakteri
dalam tubuh cacing tanah dapat bekerja optimal untuk mengadakan fermentasi.
Cacing tanah merupakan binatang yang takut akan sinar, karena
itu wadah berupa bak harus ditempatkan pada tempat yang teduh dan jika perlu
ditutup, terutama pada siang hari. Apabila menggunakan bak permanen
sebaiknya pembuatan bak ditempat teduh, misalnya dibawah pohon dan diberi
pelindung atap genteng, supaya tidak kena hujan dan sinar matahari langsung.
Di dalam pemeliharaan, sarang atau media cacing
tanah harus dijaga kelembapannya, dengan cara diperciki air setiap hari.
Penyiraman diupayakan agar air tidak tergenang dan setelah itu bak-bak selalu
ditutup dengan daun pisang, plastik kertas Koran atau karung goni yang telah
dibasahi. Disamping itu, pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah
menghindarkan cacing dari gangguan binatang seperti semut, cecak,
tikus, lintah, kecoa, dan sebagainya.
Dengan penyiraman dan penggemburan dapat menghindarkan cacing
dari gangguan tersebut, atau bak-bak dapat ditutup denagn kasa yang halus. Bila
menggunakan bak dari ember plastic, besek yang berada di rak tersusun, untuk
menghindari semut, kaki rak diberi tatakan (mangkok, yang diisi olie, air atau
serbuk kapur anti semut).
Lokasi pemeliharaan cacing tanah diusahakan agar mudah
penanganan dan pengawasannya serta tidak terkena sinar matahari secara
langsung, misalnya di bawah pohon rindang, di tepi rumah atau di ruangan khusus
(permanen) yang atapnya terbuat dari bahan-bahan yang tidak meneruskan sinar
dan tidak menyimpan panas.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar