Translate

Kamis, 18 Februari 2016

Dinas Kebersihan Bekasi Adakan Pelatihan Pengolahan Sampah Berteknologi EM4 - NaufalUnix.Com

Dinas Kebersihan Kota Bekasi mengadakan pelatihan pengolahan sampah bertajuk, “Melalui Pengolahan Sampah Organik Kita Kurangi Volume Sampah Di Sumber. Kegiatan ini didakan sebagai langkah Pemkot Bekasi untuk mengurangi volume sampah di  Bekasi. Pelatihan pengolahan sampah diadakan selama dua hari  Rabu-Kamis (27-28/5) di Gedung Arsip, Jl. Raya Kodau, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Bekasi
Kegiatan dibuka oleh Walikota Bekasi, Rahmat Effendi  dan  dihadiri oleh Kepala Dinas Kebersihan, Abdillah, Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu, Lurah Jatimekar, Ferdinan, serta jajarannya. Orang nomor satu satu  di kota Bekasi ini mengatakan, “Pengolahan sampah dari rumah hingga TPA Sumur Batu yang masuk sebanyak 1500 Ton tiap harinya, jumlah tersebut bisa dikurangi jika sampah sudah diproses awal hingga akhir,’ujarnya.
Tujuan Pelatihan ini adalah untuk menciptakan kader – kader masyarakat yang dapat membantu Pemkot Bekasi mengatasi sampah, dimulai dari lingkungan terkecil pemerintah, dari tingkat RT, RW, kelurahan dan Kecamatan. Pelatihan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai instasi pemerintah dan swasta, guru, mahasiswa, pelajar, masyarakat dari lingkungan Rt/Rw hingga petugas kebersihan pasar di Kota Bekasi.
Kegiatan dibagi dua sesi,  yaitu hari pertama pemberian materi pengolahan sampah,diataranya mengenai pembuatan kompos Bokashi dengan menghadirkan pakar lingkungan dari IPB, Prof. Dr, Syarif Bastaman serta Dr Sony Teguh Trilaksono pemerhati Lingkungan. Pada hari kedua peserta praktek membuat kompos Bokashi  menggunakan teknologi EM4,  dan berkunjung ke kebun percontohan milik Kodam Jaya di Depok.
Materi pengolahan tata cara dengan apa mengolah sampah dengan baik disampaikan oleh Dr. Syarif Bastaman. sementara,  praktek pembuatan kompos Bokashi menggunakan teknologi EM4 dilakukan oleh Dr Sony Teguh Trilaksono kepada seluruh peserta menggunakan alat yang telah tersedia. Berupa sampah  organik, dedak, pupuk kandang, molas, EM4 dan air. Teknologi EM4 dalam pelatihan ini  menjadi salah satu materi penting, pasalnya  EM4 memiliki peran penting dalam mengatasi sampah organik. Dengan  teknologi EM4, sampah organik dapat diuraikan oleh mikrooganisme menguntungkan menjadi  kompos berkualitas
Dr, Syarif Bastaman mengatakan Jumlah timbunan sampah organik di Kota Bekasi sangat padat, cara terbaik menguranginya adalah memilah dan menggolahnya, sampah organik dapat diolah jadi kompos Bokashi, sampah anorganik diolah menjadi berbagai kerajinan sedangkan sampah yang tidak bisa diolah bisa diangkut langsung oleh truk dinas kebersihan untuk dibuang ketempat pembuangan akhir dan diolah selanjutnya oleh pemerintah.
“Teknologi EM4 yang dapat mengubah sampah secara cepat menjadi kompos membantu menangulangi sampah. Dan ini sesuai dengan program Pemkot Bekasi dalam mengatasi sampah dengan mudah, murah dan cepat,” terang Dr, Syarif Bastaman
Praktek kompos Bokashi dilakukan di Rumah Sopan yang lokasinya tidak jauh dari gedung Arsip di Jl. Raya Kadau Jatiasih, Bekasi. Dr Sony Teguh Trilaksono dibantu oleh komunitas Oi Bekasi, praktek membuat kompos Bokashi. Peserta mengikuti kegiatan ini dengan serius. Bahan-bahan berupa sampah  organik, dedak, molas, pupuk kandang dicamput hingga rata, bahan tersebut selanjutnya disiram EM4 aktif (EM4 yang sudah dicampur Molas) dan dilakukan pengadukan kembali hingga seluruh bagian basah. Selanjut bahan tersebut difermentasi selama 1 minggu hingga siap dan jadi kompos Bokashi.  EM4, banyak menarik perhatian peserta terlebih fungsinya yang sangat cepat dalam proses pengomposan, banyak pertanyaan yang terlontar seputar teknologi EM4 dalam kegiatan praktek tersebut. Selain membuat kompos Bokashi, peserta juga diajarkan membuat pestisida organik yang merupakan pengembangan dari teknologi EM4.
Dr Sony Teguh Trilaksono mengatakan, pembuatan kompos bokashi sangat mudah, cepat dan sangat murah.  Selain itu, kompos yang dihasilkan memiliki kelebihan, diantaranya sangat ramah terhadap lingkungan, memperbaiki tanah rusak dan meningkatkan kualitas tanah sehingga lebih subur serta tidak membahayakan tanaman.
”Kompos Bokashi diberikan berlebih tidak mematikan tanaman, bahkan menyuburkan tanah dan menyehatkan tanaman, berbeda pupuk kimia jika diberikan berlebih yang dapat mematikan tanaman,” jelas Dr Sony Teguh Trilaksono.
Sebelum acara berakhir, peserta diajak untuk melihat kebun percontohan milik Kodam Jaya yang berada di Jalan Leuwinanggung, Depok. Untuk menuju lokasi ini, peserta  naik bis dan menempuh perjalanan satu jam hingga tiba dilokasi. Ditempat ini, peserta diajak untuk melihat kebun percontohan yang sebagian dikembangkan secara organik.” Luas tanah ada 18 hektare, disini ditanami berbagai tanaman mulai tanaman jagung, kangkung, papaya madu dan california hingga budidaya ikan nila,” ujar Bani TNI aktif yang ditugasi penuh mengawasi kebun percontohan tersebut. Selama kunjungan, peserta juga dapat menikmati suguhan jagung manis dan singkong rebus organik hasil dari kebun tersebut. (DEDI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

artikel Populer