Telur
asin fermentasi? Mungkin anda baru mendengar hal tersebut, tetapi bagi warga
yang tinggal di daerah Bekasi, tepatnya di Rawalumbu Bekasi Baru, telur ini
sangat familiar dan banyak disukai orang. Penampilan telur ini tidak beda jauh
dengan telur asin pada umumnya, setelah membuka dan memakannya, baru terlihat
perbedannya. Telur ini memiliki kelebihan mulai tekstur yang lembut, rasa yang
enak, tidak bau amis serta tahan lebih lama. Karena kelebihan ini, telur
fermentasi selalu ada di warung-warung serta di meja makan sebagai hidangan
pelengkap.
Telur asin fermentasi merupakan hasil kreasi tangan dingin
Haryadi Saputra warga Perumahan Bumi Bekasi baru, Rawa Lumbu Bekasi. Pensiunan
Kementerian Perhubungan P2TL ini membuat terobosan baru membuat telur asin
dengan sentuhan teknologi EM4. Hasilnya, telur memiliki citra rasa yang lezat,
bertekstur lembut serta tidak berbau amis. EM4 adalah pupuk organik cair
yang didalamnya mengadung bakteri fermentasi yang dapat menyehatkan tanah.
Produk pertanian ini kaya mikroorganisme menguntungkan dan dapat menekan
mikroorganisme merugikan dapat menyuburkan tanah dan tananaman serta aman bagi
manusia karena merupakan organik.
“Produk telur asin fermentasi merupakan pengembangan dari Bebek
Organik Mojosari yang telah saya kembangkan dahulu, pembuatan telur asin
fermentasi pada dasarnya sama dengan pembuatan telur asin pada umumnya, hanya
pada media pembungkus telur menggunakan media tanah yang telah difermentasi
EM4,” terang bapak dua anak ini yang tengah mengembangan Bebek Organik di
Kerawang Jawa Barat.
Menurutnya, telur fermentasi ciptaannya memiliki kelebihan dari
telur asin lainnya, mulai dari rasa, tekstur yang lembut, tingkat kemasirannya,
warna telur, tidak berbau amis serta tahan lama. Meski belum melalui
proses penelitian dilabolatorium, pria senang humor ini telah mengklaim telur
asin fermentasi ciptaannya rendah kalesterol. ”Dari segi rasa jelas berbeda,
lebih enak dan lezat, rendah kalesterol, selain rasa banyak orang suka karena
telur ini lebih sehat, dan ini merupakan prospek yang cerah,” ungkapnya.
Telur fermentasi saat ini menggunakan telur bebek organik yang
didatangkan dari peternak bebek di Tegal. Pembuatan telur ini cukup mudah dan
tidak beda jauh dengan pembuatan telur asin pada umumnya. Telur bebek organik
yang telah dibersihkan EM4 aktif selanjutnya dibungkus dengan media tanah yang
telah difrementasi EM4. Media tanah tersebut berupa campuran tanah hitam
(humus), arang sekam dan garam kasar
Perbadingan masing-masing yaitu, 2 tanah hitam, 2 arang sekam
dan 1 garam, media ini ditempatkan dalam wadah (tidak diaduk) lalu disemprot
EM4 aktif, kemudian difermentasi selama 1x 24 jam, setelah satu hari
didiamkan media diaduk hingga tercampur rata. Telur yang sudah dibersihkan
selanjutnya dibungkus dengan media tanah tersebut dan dibiarkan selama 22 hari.
“Penyemprotan EM4 secukupnya saja, jangan berlebih, untuk mendapatkan kemasiran
telur maksimal, setelah 22 hari dibungkus media tanah telur dibersihkan,
sedangkan untuk masir saja selama 20 hari. Dan bila ingin telur tidak
telalu asin cukup diperam 15 hari lalu dibersihkan dari media tanah,’jelasnya
lebih lanjut
‘Ukuran kuning telur fermentasi juga dapat ia buat sesuai
keinginan, mulai dari kuning telur ukuran besar, sedang ataupun kecil.
Penentuan ukuran kuning telur ini dibantu media inkubator (alat tetas
telur), sebelum telur dibungkus media tanah, telur terlebih dahulu dibersihkan
dengan EM4 aktif, lalu dimasukan ke dalam alat penetas telur. Besar kecil
ukuran kuning telur ditentukan melalui lamanya penyimpanan telur didalam
inkubator. Jika menginginkan kuning telur yang besar, telur
didiamkan selama 6 hari, sedangkan kuning telur ukuran sedang atau kecil,
hanya 3 hari di inkubator. “Inkubator ini suhu diatur supaya konstan antara 37
– 38 derajat celcius,’ terang Haryadi
Telur fermentasi teknologi EM4, dibuat melalui sebuah penelitian
yang panjang. Bahkan bapak dua anak ini telah meluangkan waktu hampir lebih
dari satu tahun di dalam proses pembuatan telur asin fermentasi. Telur
fermentasi kreasinya diberi label “Telur Itik Asin Spesial atau disingkat
dengan nama TIAS, karena masih berskala kecil, sementara telur ini hanya
dipasarkan didaerah Bekasi dan sekitarnya, dalam satu hari rata-rata, sebanyak
500 butir telur asin habis terjual. Telur fermentasi “TIAS’ ia jual
Rp.3000,- Perbutir.“Harganya sama dengan telur asin lainnya, tetapi karena ada
kelebihan dari rasa dan tektur yang lembut serta rendah kolesterol, telur ini
banyak diminati pembeli,”ujarnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar