Translate

Kamis, 18 Februari 2016

Telur Asin Fermentasi EM4 Disukai Masyarakat - KokoUnix.Com

telur1
Telur asin fermentasi? Mungkin anda baru mendengar hal tersebut, tetapi bagi warga yang tinggal di daerah Bekasi, tepatnya di Rawalumbu Bekasi Baru, telur ini sangat familiar dan banyak disukai orang. Penampilan telur ini tidak beda jauh dengan telur asin pada umumnya, setelah membuka dan memakannya, baru terlihat perbedannya. Telur ini memiliki kelebihan mulai tekstur yang lembut, rasa yang enak, tidak bau amis serta tahan lebih lama. Karena kelebihan ini, telur fermentasi selalu ada di warung-warung serta di meja makan sebagai hidangan pelengkap.

Telur asin fermentasi merupakan hasil kreasi tangan dingin Haryadi Saputra warga Perumahan Bumi Bekasi baru, Rawa Lumbu Bekasi. Pensiunan Kementerian Perhubungan P2TL ini membuat terobosan baru membuat telur asin dengan sentuhan teknologi EM4. Hasilnya, telur memiliki citra rasa yang lezat, bertekstur lembut serta tidak berbau amis. EM4 adalah pupuk organik cair yang didalamnya mengadung bakteri fermentasi yang dapat menyehatkan tanah. Produk pertanian ini kaya mikroorganisme menguntungkan dan dapat menekan mikroorganisme merugikan dapat menyuburkan tanah dan tananaman serta aman bagi manusia karena merupakan organik.
“Produk telur asin fermentasi merupakan pengembangan dari Bebek Organik Mojosari yang telah saya kembangkan dahulu, pembuatan telur asin fermentasi pada dasarnya sama dengan pembuatan telur asin pada umumnya, hanya pada media pembungkus telur menggunakan media tanah yang telah difermentasi EM4,” terang bapak dua anak ini yang tengah mengembangan Bebek Organik di Kerawang Jawa Barat.
Menurutnya, telur fermentasi ciptaannya memiliki kelebihan dari telur asin lainnya, mulai dari rasa, tekstur yang lembut, tingkat kemasirannya, warna telur,  tidak berbau amis serta tahan lama. Meski belum melalui proses penelitian dilabolatorium, pria senang humor ini telah mengklaim telur asin fermentasi ciptaannya rendah kalesterol.  ”Dari segi rasa jelas berbeda, lebih enak dan lezat, rendah kalesterol, selain rasa banyak orang suka karena telur ini lebih sehat, dan  ini merupakan prospek yang cerah,” ungkapnya.
Telur fermentasi saat ini menggunakan telur bebek organik yang didatangkan dari peternak bebek di Tegal. Pembuatan telur ini cukup mudah dan tidak beda jauh dengan pembuatan telur asin pada umumnya. Telur bebek organik yang telah dibersihkan EM4 aktif selanjutnya dibungkus dengan media tanah yang telah difrementasi EM4. Media tanah tersebut berupa campuran tanah hitam (humus), arang sekam dan garam kasar
Perbadingan masing-masing yaitu, 2 tanah hitam, 2 arang sekam dan 1 garam, media ini ditempatkan dalam wadah (tidak diaduk) lalu disemprot EM4 aktif, kemudian difermentasi selama 1x 24 jam,  setelah satu hari didiamkan media diaduk hingga tercampur rata. Telur yang sudah dibersihkan selanjutnya dibungkus dengan media tanah tersebut dan dibiarkan selama 22 hari. “Penyemprotan EM4 secukupnya saja, jangan berlebih, untuk mendapatkan kemasiran telur maksimal, setelah 22 hari dibungkus media tanah telur dibersihkan, sedangkan untuk masir saja selama 20 hari. Dan bila ingin telur  tidak telalu asin cukup diperam 15 hari lalu dibersihkan dari media tanah,’jelasnya lebih lanjut
‘Ukuran kuning telur fermentasi juga dapat ia buat sesuai keinginan, mulai dari kuning telur ukuran besar, sedang ataupun kecil.  Penentuan ukuran kuning telur ini dibantu media inkubator (alat tetas telur), sebelum telur dibungkus media tanah, telur terlebih dahulu dibersihkan dengan EM4 aktif, lalu dimasukan ke dalam alat penetas telur. Besar kecil ukuran kuning telur ditentukan melalui lamanya penyimpanan telur didalam inkubator. Jika menginginkan  kuning telur yang besar,  telur  didiamkan selama 6 hari, sedangkan kuning telur ukuran sedang atau kecil, hanya 3 hari di inkubator. “Inkubator ini suhu diatur supaya konstan antara 37 – 38 derajat celcius,’ terang  Haryadi
Telur fermentasi teknologi EM4, dibuat melalui sebuah penelitian yang panjang. Bahkan bapak dua anak ini telah meluangkan waktu hampir lebih dari satu tahun di dalam proses pembuatan telur asin fermentasi. Telur fermentasi kreasinya diberi label “Telur Itik Asin Spesial atau disingkat dengan nama TIAS, karena masih berskala kecil, sementara telur ini hanya dipasarkan didaerah Bekasi dan sekitarnya, dalam satu hari rata-rata, sebanyak 500 butir telur asin  habis terjual. Telur fermentasi “TIAS’ ia jual Rp.3000,- Perbutir.“Harganya sama dengan telur asin lainnya, tetapi karena ada kelebihan dari rasa dan tektur yang lembut serta rendah kolesterol, telur ini banyak diminati pembeli,”ujarnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

artikel Populer