Suherman
(40) petani asal Kerawang Jawa Barat, tersenyum puas. Panen padi kali ini
meningkat dibanding sebelumnya. Padi jenis Ciherang yang biasanya hanya
bisa ia panen sebanyak 5 – 6 ton/hektar, kali ini meningkat terus dan
hampir mencapai 10 ton /hektar. Hasil ini diperoleh sejak ia menggunakan EM4
sejak 3 tahun yang lalu.
Teringat waktu itu, sebelum menggunakan EM4, pemberian dosis
pupuk kimia yang ia lakukan dalam meningkatkan produksi padi, mulai dari
pemupukan intensief, perawatan berkala dan pemberantasan hama. Namun, padi yang
ia tanam tidak memberikan hasil yang maksimal, bahkan produksi padinya semakin
menurun. “Segala macam pupuk sudah saya pakai untuk meningkatkan produksi. dari
pupuk dasar hingga pupuk tambahan untuk mempercepat pertumbuhan padi , tapi
hasil produski padi tetap tidak bisa meningkat, bahkan cendrung menurun,”
keluh Kang Herman panggilan akrabnya. Ia tak habis pikir, mengapa padi
yang ia tanam tidak tumbuh maksimal, sedangkan ia sudah melakukan
pemupukan secara intesif dan benar.
Sekarang setelah menggunakan EM4, tanaman padi tumbuh
subur dengan jumlah anakan meningkat ( antara 40 – 70 anakan) dibanding
sebelumnya (25 – 40 anakan). Selain itu, malay padi padat dan terisi penuh.
Otomatis dengan banyaknya jumlah anakan dan jumlah malay, produksi padi
meningkat saat panen.
Jadi kata Herman, sebelum tanah diolah, bahan organik berupa,
pupuk kandang, bekatul, dedak, sekam padi, rumput-rumput disebar
merata pada petak sawah. Selanjutnya, larutan EM4 aktif (2 liter EM4 +
molase 2 liter + 200 liter air) dimasukan ke petak sawah bersamaan dengan
masuknya air irigasi. Lahan kemudian dibajak hingga seluruh bahan organik pada
lahan tercampur dan terbenam dalam tanah dan biarkan terfermentasi selama 1-2
minggu, selanjutnya lahan ditanami padi. “Tanah sawah yang
banyak lur (lobang cacing) membuktikan lahan subur, kaya bahan organik
dan membuat pertumbuhan padi sangat cepat, anakan banyak dan malay
padi terisi penuh jarang ditemui gabah kosong ,” ungkap Herman.
Memang keuntungan menggunakan teknologi EM4
pertanian, Selain umur panen lebih cepat, yakni sekitar umur 85
hari, dibandingkan dengan sistim biasa/ konvensional yakni panen padi sekitar
umur 105 hari. Selain itu, malay padi padat berisi dan sedikit yang
kosong, satu tangkai bisa berisi sampai 185 – 200 bulir, jika sebelumnya
hanya 95-110 bulir/tangkai. EM4 juga membuat biaya pupuk lebih
hemat dari sebelumnya. Dan yang membuatnya gembira, hasil panen
lebih tinggi dibandingkan dengan sistim konvensional (menggunakan pupuk kimia).
EM4 pertanian juga memberi keuntungan pada lingkungan.
Tidak meninggalkan residu pada hasil pertanian serta hama penyakit yang
menyerang pada tanaman padi mudah dikendalikan, padi yang
dihasilkan juga organik yang mempunyai nilai jual lebih
tinggi. Tak hanya itu itu, keunggulan lainnya adalah perlakukan EM4 ke dalam
tanah dapat meningkatkan ketersediaan kandungan nutrisi yang dapat
diserap oleh perakaran tanaman. Mikroorganisme yang menguntungkan dalam EM4,
dapat menyuburkan tanah melalui menyediaan nitrogen bagi tanaman kurang lebih
30%, meningkatkan serapan P tanah dan melarutkan fosfat. Selain itu,
mikroorganisme yang berasal dari EM4 juga dapat menghasilkan asam-asam organik
yang mampu bereaksi melarutkan meneral-mineral tanah.
Pemberian EM4 ke dalam tanah juga mampu meningkatkan keragaman
dan populasi mikroorganisme tanah sehingga jumlah dan aktivitas mikroorganisme
juga meningkat. Mikroorganisme yang terdapat dalam kultur EM4 juga dapat
mengatur keseimbangan mikroorganisme tanaman dan tanah.
Tak hanya itu, peningkatan konsentrasi EM4 menyebabkan populasi
mikroorganisme dalam tanah meningkat dan aktivitas penguraian bahan organik
berupa gula, alkohol, asam asetat, asam amino dan senyawa organik lain termasuk
CO2 juga meningkat. Jadi tunggu apa lagi, pakai saja EM4 yang telah
terbukti memberikan hasil produksi pertanian yang lebih meningkat dan
menguntungkan. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar