Menurunnya
produktivitas jagung karena kualitas kesuburan tanah semakin rendah, yang
disebabkan kurangnya kandungan bahan organik bagi tanaman. Untuk
mengatasinya, diperlukan teknologi yang tepat guna untuk memperbaiki kualitas
tanah. Dadang (46), petani jagung asal Desa Ciherang, Ciamis Jawa Barat —
sejak harga pupuk kimia langka dan mahal di pasaran — mulai mengembangkan
komoditi jagung organik, tanpa menggunakan pupuk kimia. Dadang mengembangan
tanaman jagung tersebut, dengan memanfaatkan lahan sawah tadah hujan
untuk memaksimalkan fungsi lahan yang tidak digunakan selama musim kemarau.Bahkan di lahan seluas 2000 m2 milik lelaki separuh baya
ini, menjadi lahan percontohan pertanian organik berteknologi EM-4.’’Selama 3
bulan dalam musim tanam yang siap panen, dihasilkan batang jagung
lebih kekar, pertumbuhan pohonnya lebih subur, batang dan tangkainya besar-besar,
daunnya lebar-lebar hijau tua dan tidak pucat, tongkolnya besar dan penuh tidak
kopong,’’katanya
Menurut Dadang, banyak petani jagung di wilayahnya mulai
bertanya-tanya tentang jagung yang ditanaminya.’’Masyarakat sekitar cukup
Antusias melihat jagung organik yang saya taman, mudah-mudahan mereka
tertarik dengan langkah saya ini,’’katanya.
Tanaman jagung yang kekurangan hara akan nampak kerdil, warna
daun hijau muda kekuning-kuningan, buah terbentuk sebelum waktunya dan tidak
sempurna. Gejala kekurangan zat hara tertentu dapat menyebabkan tanaman menjadi
sakit. itu terlihat terutama pada waktu tanaman masih muda, gejala tersebut
terlihat pada daun-daunnya yang seolah-olah layu, bagian tepi dari daun
mula-mula menjadi kuning, kemudian berubah menjadi kecoklat-coklatan dan bagian
daun yang sudah mati akan gugur, dan tanamannya pun mudah terserang penyakit.
Berbeda dengan tanaman jagung menggunakan Bokashi, (hasil
fermentasi bahan organik dengan EM-4) tidak akan mudah terserang hama penyakit
seperti ulat yang sering kali menggrogoti jagung. Memang cara bertanam dan
pemeliharaan tanaman jagung yang perlu diperhatikan adalah pengolahan tanah,
lahan yang subur dan cukup nutrisi hasil produksi pasti akan meningkat.
Dengan teknologi fermentasi EM-4, tanah semakin subur. Pada
waktu pengolahan, keadaan tanah hendaknya tidak terlampau basah tetapi harus
cukup lembab sehingga mudah dikerjakan, dan tidak lengket, sampai tanah menjadi
cukup gembur.
Sebelum benih di tanam terlebih dahulu direndam dalam dilarutan
EM-4 sebanyak 3 cc/liter selama 1 sampai 24 jam. Sebelum dibajak, lahan
diberikan 10 ton Bokashi perhektar. Kemudian tanah digundukan dan diberi
jarak tanam 20 cm. Sedang untuk perawatan setiap 2 minggu sekali tanaman jagung
di semprot atau dikocor dengan EM-4 yang sudah difermentasi sebanyak 250 cc EM
yang sudah diencerkan dengan dosis pengenceran, 1 liter EM-4 tambah 1
liter molase ditambah 100 liter air.
Dengan keberhasilan Dadang membudidaya jagung organik
berteknologi EM-4 ini, sekarang banyak petani menjadi yakin dengan
teknologi EM-4, bagaimana dengan anda? Pilihlah EM-4 yang sudah pasti
meningkatkan produksi tanaman jagung, kenapa harus pilih yang lain? ***
Bagaimana penggunaan em4 pada tanaman cabe....?? Terimakasih ilmunya
BalasHapus